ARTICLE AD BOX
Ketiga benda arkeologi tersebut, kini ditempatkan di Museum Buleleng di Jalan Veteran, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, Nyoman Wisandika mengatakan, ketiga spesimen arkeologi itu, merupakan benda bersejarah yang ditemukan di Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, dan Desa Pacung, Kecamatan Tejakula. Benda bersejarah itu yakni satu priuk dan paso yang ditemukan di Desa Pangkungparuk, dan lima kantong manik-manik yang ditemukan di Desa Pacung.
“Kemarin sudah diserahterimakan dari BRIN di Denpasar. Ada tiga spesimen arkeologi Buleleng, Desa Pangkungparuk ada dua, satu priuk dan paso. Kemudian dari Desa Pacung, berupa manik-manik 5 kantong,” ujar Wisandika, dikonfirmasi Minggu (9/3) siang di Kota Singaraja.
Wisandika menyebut, pihaknya tidak mengetahui pasti kapan benda bersejarah itu ditemukan, dan berasal dari zaman apa. Pihaknya, hanya menerima dan merawat benda bersejarah tersebut. “Itu yang mengkaji dari Balar (Balai Arkeologi), bukan dari kami. Hasil penelitiannya belum kami dapatkan. Yang jelas bendanya sekarang disimpan dirawat di Museum Buleleng,” kata dia.
Wisandika menambahkan, sebelum ditempatkan di Museum Buleleng, barang bersejarah tersebut lebih dulu diupacarai. Setelah ditempatkan di museum pun, benda-benda itu akan dirawat dan dibersihkan. Sehingga para pengunjung akan mengetahui, bagaimana peninggalan sejarah orang zaman dulu.
“Kalau barang arkeologi, waktu pertama kami upacarai karena benda bernilai. Kami tidak boleh sembarangan, ini juga akan kami upacarai juga,” kata dia.7 mzk