Dinsos Denpasar Dorong Disabilitas Tetap Produktif

7 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, di sela-sela menghadiri peluncuran video klip dan single Komunitas Disabilitas Seni Nirkala Bali di Graha Nawasena, Minggu (9/3).

Dia menyampaikan, Pemkot Denpasar telah mengimplementasikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan disabilitas yang selaras dengan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, yakni meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan keadilan sosial.

“Kota Denpasar pada 2023 mendapat Anugerah Prakarsa Inklusi sebagai kota ramah disabilitas pertama di Indonesia. Ini berkat banyaknya program yang mendukung disabilitas di berbagai aspek,” ungkapnya.

Dinsos Kota Denpasar, lanjut Laxmy, telah menyediakan sejumlah layanan terpadu seperti Graha Nawasena bagi disabilitas umum, Rumah Berdaya untuk penyandang skizofrenia, serta Pusat Pelayanan Disabilitas. Pemerintah juga membentuk berbagai kelompok usaha bersama, termasuk bagi anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni).

Tak hanya dalam bidang hiburan dan seni, penyandang disabilitas juga dibekali keterampilan manajemen kerja agar mampu bersaing di dunia kerja. “Mereka kita latih untuk work management. Tantangan di dunia kerja nyata, dan kami dorong mereka agar memiliki jiwa yang kuat,” katanya.

Dinsos Denpasar juga rutin melakukan asesmen dan atensi terhadap seluruh kategori disabilitas — dari ringan, sedang, hingga berat. Bantuan alat kesehatan juga disalurkan, baik melalui APBD maupun kerja sama dengan mitra. Termasuk belum lama ini Dongan Church, Dongin Association dan Ocean Blue dari Korea Selatan juga memberikan bantuan beras kepada organisasi disabilitas. “Kami terus mendorong mereka menciptakan masterpiece, karya-karya besar yang bisa dibanggakan,” jelas Laxmy.

Berbagai program tambahan juga dikembangkan, seperti layanan home care, ladies care, serta Disabilitas Peduli. Bagi anak-anak yang tiba-tiba mengalami disabilitas, tersedia kelas transisi dan kelas kemandirian. Denpasar, kata Laxmy,  juga mendapat pengakuan dalam layanan inovatif melalui program TKSK Menyapa, yang meraih juara dua inovasi publik tingkat kota. Program Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) ini mengedepankan komunikasi intensif dengan masyarakat, terutama dalam deteksi dini potensi gangguan sosial.

Dalam bidang kesehatan, Dinsos mencatat hampir seluruh disabilitas di Denpasar telah tercover dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan cakupan mencapai 99 persen dari sekitar 95 ribu warga. Pemkot juga berupaya menjangkau warga disabilitas dari luar Denpasar dengan melakukan asesmen dan koordinasi dengan dinas sosial daerah asal mereka.

“Yang penting bagi kami adalah membuat penyandang disabilitas merasa nyaman, bahagia, dan produktif,” tegas Laxmy.

Di bidang ketenagakerjaan, Laxmy mengungkapkan bahwa penyandang disabilitas juga telah diterima sebagai ASN melalui jalur PPPK, termasuk di lingkungan Dinas Sosial dan Rumah Berdaya. “Kita dorong pemberdayaan mereka semaksimal mungkin, termasuk yang lanjut usia tapi masih bisa bekerja,” katanya.

Menurutnya, semangat inklusi di Denpasar tak hanya soal pelayanan, tapi tentang membangun ekosistem sosial yang setara dan manusiawi. “Kita harus pastikan semua warga, apapun kondisinya, bisa hidup layak, berkarya, dan mendapat perlindungan sosial,” tandasnya. 7 mao
Read Entire Article